.
.
.BERAU, Global-satu.com – Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto atau yang akrab disapa Dedet, menanggapi serius lonjakan kasus kekerasan seksual di Kabupaten Berau yang mencapai 15 kasus dalam rentang Januari hingga April 2025, dengan 13 korban di antaranya merupakan anak di bawah umur.
Dedet menyampaikan rasa prihatin mendalam dan menyebut bahwa kejadian ini merupakan tamparan keras bagi semua pihak, terutama dalam upaya perlindungan anak dan perempuan di daerah.
“Ini bukan angka kecil, dan yang lebih menyedihkan adalah korbannya mayoritas anak-anak. Ini darurat. Semua pihak harus bergerak,” ujar Dedet saat dikonfirmasi, Sabtu (17/5/2025).
Ia menilai bahwa selama ini pendekatan terhadap isu kekerasan seksual masih terlalu reaktif dan belum menyentuh akar persoalan secara komprehensif.
“Jangan tunggu ada korban dulu baru kita ribut. Perlu langkah sistematis dalam pencegahan, edukasi sejak dini, serta keberanian semua pihak untuk bicara dan bertindak,” tegasnya.
Sebagai Ketua DPRD, Dedet berkomitmen akan mendorong penguatan anggaran serta kebijakan lintas sektor yang berpihak pada perlindungan korban, termasuk mendesak adanya program edukasi di sekolah, pelatihan orang tua, dan peningkatan kapasitas petugas pendamping.
“Kami di DPRD siap mendukung UPTD PPA, Dinas Sosial, kepolisian, dan lembaga terkait lainnya. Tapi kerja ini harus kolaboratif dan berkelanjutan,” katanya.
Dedet juga mengajak masyarakat untuk lebih berani melapor dan tidak lagi menormalisasi kekerasan, apalagi jika itu menyasar anak-anak.
“Korban tidak boleh sendiri. Negara harus hadir. Dan kami, sebagai wakil rakyat, tidak akan tinggal diam,” pungkasnya.
Indra/Rdk/Adv
