banner 728x250.

Syarifatul Sya’diyah Gelar Penguatan Demokrasi Daerah Bahas Tantangan Pemilukada Langsung

banner 728x250. banner 728x250.
Dilihat: 620 kali

BERAU, Global-satu.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diyah, menggelar kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-10 Tahun 2025 dengan tema “Pemilukada Langsung: Masalah dan Tantangan”.

Acara berlangsung di Jalan Cendana No. 1, Kelurahan Karang Ambun, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Rabu (22/10/2025) pukul 08.30 WITA.

Dalam sambutannya, Syarifatul Sya’diyah menegaskan pentingnya pendidikan politik di masyarakat agar demokrasi di daerah berjalan sesuai dengan nilai-nilai konstitusi dan semangat reformasi.

“Demokrasi bukan hanya tentang memilih, tetapi juga tentang memahami makna dari pilihan itu sendiri. Masyarakat perlu memiliki wawasan politik agar dapat menilai calon pemimpin secara rasional dan objektif,” ujarnya.

 

Dua narasumber dihadirkan dalam kegiatan ini, yakni Hermansyah dan Zul Bahraen, dengan Herda sebagai moderator.

Hermansyah dalam materinya menjelaskan dasar hukum dan sejarah perubahan sistem pemilihan kepala daerah di Indonesia, mulai dari pemilihan oleh DPRD berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 hingga perubahan fundamental melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang menetapkan pemilihan langsung oleh rakyat.

“Pemilukada langsung adalah bentuk nyata pelaksanaan kedaulatan rakyat. Ini sekaligus menjadi sarana pendidikan politik bagi masyarakat untuk mengenal nilai-nilai demokrasi,” terang Hermansyah.

Sementara Zul Bahraen menyoroti tantangan-tantangan yang masih dihadapi dalam pelaksanaan Pemilukada langsung, mulai dari biaya politik yang tinggi, praktik politik uang, hingga rendahnya partisipasi masyarakat.

*Perlu regulasi yang tegas untuk membatasi biaya politik dan memperkuat transparansi pendanaan. Selain itu, literasi politik masyarakat juga harus terus ditingkatkan agar Pilkada benar-benar menjadi pesta Demokrasi yang bermartabat,” katanya.

Kegiatan ini juga menekankan pentingnya efisiensi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pemilukada, serta pengawasan aktif dari masyarakat untuk mencegah kecurangan dan pelanggaran hukum. Selain itu, peserta diajak memahami tantangan nyata demokrasi lokal seperti lemahnya sistem pendataan pemilih dan maraknya praktik transaksional dalam politik daerah.

Melalui kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah ini, Syarifatul berharap masyarakat Berau semakin sadar akan pentingnya peran aktif mereka dalam menentukan masa depan daerah.

“Partisipasi masyarakat adalah kunci utama keberhasilan demokrasi. Semakin tinggi tingkat kesadaran politik masyarakat, semakin baik pula kualitas pemimpin yang dihasilkan,” tegasnya.

 

Indra/Rdk/Adv