Sementara bentang alam berupa aliran air sungai yang mengalir di tepian resto, hamparan pemandangan alam di lereng pegunungan, atau pun juga hamparan sawah yang mulai menguning padinya merupakan pesona bentang alam yang menambah nilai bagi resto tersebut, yang tidak terlepas dari kualitas kulinernya.
Tiga resto yang ada di kawasan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas ini mungkin dapat menjadi segelintir contoh dari banyaknya resto bernuansa alam yang muncul selama pandemi ini.
Satu, *Warung Kluthuk,* yang menyajikan kuliner khas desa semacam sayur asem, lodeh, sambel trasi, tumis pakis, tumis gandul, aneka olahan ikan dan ayam serta sate telur, usus dan ati. Pilihan minumannya pun beragam, dan tentu saja ada menu mendoan khas desa yang disajikan bersama cabe rawit yang mak nyus. Pilihan mengambil sendiri (prasmanan) atau pesan melalui menu yang telah disediakan pun menjadi daya Tarik tersendiri.
Tak berhenti sampai di situ, bangunan resto yang menimbulkan nuansa βrumah mbahβ dengan perabot kayu, banyaknya tanaman hias, ada kolam ikan dan juga pemandangan hamparan sawah di depannya serta pemandangan Gunung Slamet yang terlihat dengan jelas pun menambah daya Tarik resto ini. βNekat buka pas pandemic, Alhamdulillah mulai rameβ kata Owner Warung Kluthuk saat ditanya kapan berdirinya.
Dua, *Penak Mawon* , resto yang menyajikan kuliner dengan berbagai style ini terletak tidak jauh dari resto sebelumnya. Mengambil lokasi mepet di pinggir sungai Banjaran, ternyata memang pilihan yang tepat dan mampu menarik banyak sekali pengunjung di tiap harinya. Anak muda dapat berkumpul bersama dengan nyaman di bangunan resto dengan konsep semi outdoor, sembari memesan makanan atau kopi kekinian.
Pengunjung yang datang ramai sekeluarga, juga dapat memesan makanan yang sesuai dengan seleranya masing-masing, dari es krim sampai nasi goreng, sembari sesekali berfoto dengan latar sungai.