banner 728x250.

Pemkab Kotim dan KSOP Tinjau Sei Ijum Raya, Dorong Pembentukan Pelabuhan Khusus Perikanan

banner 728x250. banner 728x250.
πŸ“ Wakil Bupati Kotim bersama KSOP Kelas III Sampit dan Dinas Perikanan meninjau langsung dermaga Sei Ijum Raya sebagai upaya percepatan pembentukan Pelabuhan Khusus Perikanan.Β 
Dilihat: 1.288 kali

SAMPIT, Global-satu.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit dan Dinas Perikanan melakukan peninjauan langsung ke lokasi dermaga Sei Ijum Raya, Sabtu (21/06/2025), sebagai langkah tindak lanjut dalam rencana pembangunan Pelabuhan Khusus Perikanan di wilayah tersebut.

Peninjauan yang dipimpin Wakil Bupati Kotim, Irawati didampingi Kepala KSOP Kelas III Sampit Hotman Siagian, Kepala Dinas Perikanan Ahmad Sarwo Oboi, serta perwakilan nelayan, camat, dan instansi terkait, bertujuan menjawab kebutuhan mendesak para nelayan Kotim yang selama ini harus mengurus izin berlayar dan melakukan bongkar muat hasil tangkapan ikan di Kabupaten Seruyan karena belum adanya pelabuhan perikanan khusus di daerah sendiri.

β€œKondisi ini menyulitkan nelayan, karena mereka harus menempuh jarak yang jauh dengan biaya operasional tinggi dan proses perizinan yang rumit. Kotim sangat membutuhkan pelabuhan perikanan sendiri agar kegiatan usaha nelayan lebih efektif dan efisien,” tegas Irawati saat meninjau lokasi.

Irawati menyebutkan, dermaga Sei Ijum Raya yang telah dibangun oleh Pemda Kotim pada 2025 memiliki fasilitas memadai seperti dermaga kayu, tempat pelelangan ikan, gudang penyimpanan, dan lahan yang luas, sehingga sangat potensial dijadikan pelabuhan khusus perikanan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara KSOP, Syahbandar Perikanan, Dinas Perikanan Provinsi Kalteng, dan instansi teknis lain dalam merealisasikan rencana ini.

Kepala KSOP Kelas III Sampit, Hotman Siagian, menyambut baik inisiatif Pemkab Kotim tersebut. Ia menyatakan dukungannya terhadap usulan menjadikan lokasi Sei Ijum Raya sebagai pelabuhan khusus perikanan, namun menegaskan bahwa seluruh proses harus mengikuti prosedur, regulasi, dan standar keselamatan pelayaran.

β€œKami mendukung penuh, asalkan semua dokumen dan izin lengkap sesuai aturan. Prinsip kami adalah memberikan pelayanan dengan hati nurani demi kepentingan masyarakat,” ujar Hotman.

Sementara itu, Kasi KBPP KSOP, Capt. Indra Novel, menjelaskan bahwa saat ini surat persetujuan berlayar (SPB) untuk kapal pengangkut ikan hanya bisa diterbitkan oleh Syahbandar Perikanan di Seruyan. Namun jika ke depan Kotim sudah memiliki pelabuhan khusus perikanan dan terhubung dengan sistem Inaportnet, maka penerbitan SPB bisa dilayani langsung oleh KSOP Sampit.

Senada, Kasi Lala KSOP, Gusti Muchlis, menambahkan bahwa Pemda Kotim perlu segera melengkapi dokumen dan mengajukan permohonan resmi agar lokasi tersebut bisa diresmikan sebagai pelabuhan khusus.

Apresiasi juga datang dari Kepala Dinas Perikanan Kotim, Ahmad Sarwo Oboi. Ia menyebut sinergi ini menjadi harapan baru bagi nelayan Kotim yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam operasional usaha mereka.

Wakil nelayan, camat, dan kepala desa yang turut hadir juga menyampaikan harapan besar agar pelabuhan ini segera terealisasi. Mereka optimistis pelabuhan akan menjadi penggerak ekonomi lokal, membuka peluang usaha baru, dan memperkuat ketahanan ekonomi berbasis perikanan.

Sebagai tindak lanjut, Pemkab Kotim dijadwalkan menggelar rapat koordinasi lanjutan pekan depan dengan seluruh instansi terkait. Jika semua persyaratan administrasi dan teknis terpenuhi, maka lokasi Sei Ijum Raya akan diajukan secara resmi sebagai Pelabuhan Khusus Perikanan di Kotim.

 

Indra/Rdk