banner 728x250.

Pemkab Berau Antisipasi Gejolak Ekonomi Global dalam RPJMD 2025–2030

banner 728x250. banner 728x250.
Dilihat: 766 kali

BERAU,Global-satu.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menyatakan telah memasukkan potensi ketidakpastian ekonomi global sebagai salah satu skenario utama dalam penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Berau 2025‑2030 (RPJMD).

Langkah ini dilakukan sebagai upaya mitigasi dini terhadap dampak ekonomi yang mungkin mempengaruhi pembangunan dan keuangan daerah dalam beberapa tahun ke depan.

Menurut Wabup Berau Gamalis, penting bagi Pemkab untuk bersikap realistis terhadap prediksi ekonomi global yang tidak menentu. Dengan bekal pengalaman dan jaringan politik yang telah terbangun selama periode kerja bersama Bupati Sri Juniarsih Mas, Pemkab yakin mampu melewati tantangan tersebut. “

Kondisi sulit ini sudah mulai terlihat di penghujung periode pertama kami bersama Bupati. Oleh karena itu, kami harus bersiap dari sekarang,” ujarnya tegas.

Sebagai bagian dari antisipasi, Pemkab menetapkan proyeksi awal untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau tahun 2026 sebesar Rp 2,7 triliun. Angka ini menunjukkan bahwa Pemkab mencermati kemungkinan terbatasnya sumber daya keuangan dalam jangka menengah sehingga setiap perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan harus dilakukan dengan sangat cermat.

Wabup Gamalis menekankan bahwa “persiapan matang” tidak hanya berarti angka perencanaan tetapi juga strategi prioritas belanja, efisiensi penggunaan anggaran, serta fleksibilitas dalam menanggapi dinamika ekonomi. Ia menyatakan, “Dengan kondisi seperti ini, kita tak bisa mengandalkan asumsi stabilitas finansial setiap kebijakan harus responsif terhadap realitas.

Kami ingin memastikan program prioritas tetap bisa berjalan tanpa mengorbankan kualitas pelayanan publik.
Langkah ini sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran publik mengenai masa depan pembangunan di Berau di tengah skenario ekonomi global yang bergejolak.

Dengan memasukkan aspek mitigasi risiko ke dalam RPJMD, Pemkab menunjukkan bahwa pembangunan daerah tidak hanya direncanakan berdasarkan harapan melainkan juga berdasarkan pemahaman realistis terhadap dinamika ekonomi dunia.
Meski demikian, para pengamat dan warga Berau kemungkinan akan terus memantau apakah komitmen untuk efisiensi dan prioritas anggaran benar-benar dibarengi dengan transparansi dan kualitas pelaksanaan di lapangan.

Sebab dalam situasi ketatnya keuangan, risiko pengurangan program penting atau kualitas layanan publik tidak bisa diabaikan.

 

Indra/adv