banner 728x250.

Kenapa Harus Mundur? Saat Gerindra Kehilangan Sosok Muda Penuh Integritas, Politisi Berau Bersuara

banner 728x250. banner 728x250.
πŸ“ Langkah politik tak biasa dari Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang memilih mundur dari kursi DPR karena alasan moral sontak mengguncang panggung politik nasional. Keputusan mengejutkan politisi Gerindra ini menuai reaksi keras dari Kabupaten Berau. Ketua Tidar Berau, Sutami, menilai partai akan kehilangan salah satu sosok muda berintegritas dan meminta agar keputusan tersebut ditinjau ulang.
Dilihat: 893 kali

Berau, Global-satu.com – Di tengah hiruk-pikuk pemberitaan politik yang kerap diwarnai intrik dan manuver, muncul sebuah narasi tak biasa yang berhasil menarik perhatian publik, pengunduran diri Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, politisi Gerindra yang menduduki kursi di Komisi VII DPR RI.

Bukan karena terjerat kasus korupsi, apalagi desakan massa yang masif, melainkan karena alasan yang terbilang langka yakni pertanggungjawaban moral.

Hal ini disebabkan karena sebuah potongan siniar (podcast) lama yang kembali memicu kontroversi menjadi pemicu utama. Saraswati, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, merasa ada beberapa ucapannya yang telah melukai hati beberapa pihak. Ia pun memilih untuk mengambil “tanggung jawab penuh” atas dampak buruk yang ditimbulkan.

Fenomena ini kontras dengan kebiasaan yang selama ini kerap dipertontonkan oleh pejabat publik. Alih-alih melakukan pembelaan diri atau mencari kambing hitam, Rahayu Saraswati justru mengambil langkah ekstrem dengan melepaskan jabatannya. Tindakan ini, yang seharusnya menjadi etika dasar bagi setiap pejabat, justru menjadi sebuah anomali.

Langkah ini sontak menuai beragam respons. Ada yang memuji integritasnya, menganggapnya sebagai etika politik yang patut diteladani. Namun, tak sedikit pula yang skeptis, menilai ini sebagai manuver politik yang cerdas dari Ketua Umum Tunas Indonesia Raya (Tidar) tersebut.


Kabar ini juga sampai ke telinga para politisi lokal di Kabupaten Berau. Ketua Tidar Berau yang juga Anggota Komisi II DPRD Berau, Sutami, menyatakan keprihatinannya. Ia menilai keputusan tersebut perlu dikaji ulang oleh internal Partai Gerindra di tingkat pusat.

“Saya cukup kaget dan prihatin dengan mundurnya Saraswati. Ia adalah ‘role model’ kami sebagai pemuda, khususnya dalam berpolitik,” ungkap Sutami usai menghadiri upacara HUT Kabupaten Berau di Halaman GOR Pemuda, Senin (15/09/2025).

Sutami bahkan menceritakan pengalamannya di dunia politik yang sempat menemui jalan buntu sebelum akhirnya terinspirasi oleh sosok Saraswati. Ia belajar bahwa politik bukan hanya soal koneksi dan materi, melainkan kerja keras dan kedekatan dengan rakyat.

“Dia tidak mengandalkan konektivitas dan materialitas, tapi dia mengandalkan turun ke lapangan dan bekerja di masyarakat. Buktinya, dia juga pernah beberapa kali gagal saat mencalonkan diri,” tuturnya.

Terpilihnya Sutami menjadi anggota DPRD Berau diakuinya tak lepas dari hasil meneladani cara berpolitik Saraswati.

“Siapa mentornya, salah satunya Saras. Dia adalah salah satu politikus muda di pusat yang memiliki integritas,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Sutami secara tegas meminta agar Partai Gerindra meninjau ulang keputusan pengunduran diri Saraswati. Menurutnya jika seorang yang sebagus Saras mundur, dirinya meminta secara pribadi agar partai meninjau ulang.

“Kalau perlu menolak pengunduran diri beliau,” pungkasnya.

 

Indra/Rdk