banner 728x250.

Husin Djufrie Serap Aspirasi Warga Muarawahau, Infrastruktur Jadi Sorotan

banner 728x250. banner 728x250.
πŸ“ Untuk pertama kalinya sejak menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Husin Djufrie melaksanakan agenda reses di Kecamatan Wahau, Kabupaten Kutai Timur. Meski bukan wajah baru di kawasan tersebut, karena telah mengenalnya sejak 1999 melalui aktivitas usaha. reses kali ini menjadi momentum penting bagi Husin dalam menyerap langsung aspirasi masyarakat. Dari kebutuhan pembangunan infrastruktur dasar seperti jembatan dan bahu jalan, hingga desakan pembangunan rumah sakit
Dilihat: 948 kali

KUTIM, Global-satu.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Husin Djufrie, melakukan reses di Kecamatan Wahau, Kabupaten Kutai Timur, pada Selasa (01/07/2025) lalu.

Sejak menjabat sebagai legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) 6 yang meliputi Berau, Kutim, dan Bontang. Reses ini menjadi momen penting dalam menyerap langsung aspirasi warga, tokoh masyarakat, hingga perangkat desa yang hadir di Desa Wanasari, Kecamatan Wahau.

Meski baru pertama kali menggelar agenda reses di wilayah ini, Husin mengungkapkan bahwa Wahau bukanlah daerah yang asing baginya. Ia mengaku telah menjalin kedekatan dengan wilayah ini sejak tahun 1999 karena aktivitas usaha.

β€œSaya sudah wara-wiri ke wahau sejak 1999, jadi saya tahu betul bagaimana perkembangan wilayah ini. Penduduknya makin padat dan potensi ekonominya besar,” ujarnya.

Dalam reses yang digelar di Desa Wanasari itu, antusiasme warga begitu tinggi. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Wanasari, beberapa ketua RT, tokoh masyarakat, serta sejumlah warga yang menyampaikan berbagai usulan terkait kebutuhan dasar pembangunan.

Kepala Desa Wanasari secara langsung mengusulkan pembangunan taman desa di area belakang kantor desa sebagai ruang publik yang representatif bagi masyarakat. Selain itu, juga diusulkan penambahan bahu jalan di sekitar Jalan Tongkol sepanjang 400 meter, mengingat jalan tersebut merupakan jalur vital yang kerap dilalui warga.

Tokoh masyarakat setempat, Soni, menyoroti belum terealisasinya pembangunan jembatan di Jalan Paus RT 16. Ia menyampaikan bahwa usulan tersebut sudah pernah diajukan namun terkendala anggaran.

β€œKami harap tahun ini bisa masuk dalam program, karena jembatan itu penting untuk akses warga dan transportasi hasil kebun,” katanya.

Dari kelompok perempuan, salah satu ketua RT yang juga seorang perempuan menyampaikan aspirasi mendesak soal layanan kesehatan. Mereka berharap agar Kecamatan Muarawahau dapat memiliki rumah sakit sendiri.

β€œSelama ini kalau ada yang sakit dan butuh rujukan ke rumah sakit, harus ke Sangatta atau Samarinda yang perjalanannya bisa sampai lima jam,” ungkap salah satu perwakilan.

Selain itu, Soni juga menambahkan harapan agar ada bantuan pembangunan untuk Masjid Al Falah yang terletak di Jalan Lumba-Lumba. Masjid tersebut kini dalam kondisi kekurangan dana untuk menyelesaikan proses pembangunannya.

Menanggapi beragam aspirasi tersebut, Husin Djufrie berkomitmen untuk memperjuangkannya di tingkat provinsi.

β€œSemua usulan ini akan kami bawa dan prioritaskan, terutama yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat seperti jalan, fasilitas ibadah, dan pelayanan kesehatan,” tegasnya.

Reses ini ditutup dengan dialog terbuka, di mana warga menyampaikan harapannya agar komunikasi antara masyarakat dan wakil rakyat tetap terbuka dan berkelanjutan.
Husin Djufrie pun menanggapi secara positif dan berkomitmen bahwa kedepan dirinya akan lebih sering ke wilayah ini, khususnya wilayah-wilayah pelosok yang disebutnya masih membutuhkan kehadiran wakil rakyat untuk menyerap aspirasi mereka.

Indra/Rdk