BERAU , Global-satu.com β Malam di tepian Jalan Ahmad Yani terasa ramai namun tenang. Lalu lintas berjalan perlahan, beberapa remaja duduk bergerombol sambil berbincang, Rijal Djamal, public speaker, aspirator, content creator, dan creative politic, tampak berbicara santai dengan sejumlah pemuda Berau.
Kedatangannya kali ini merupakan salah satu agenda untuk menjadi pembicara di Festival Pemuda Berau 13 Agustus lalu.
Ditemui disela waktu luangnya tersebut, Rijal Djamal menjelaskan bahwa ada tiga hal yang membuat dirinya terkesan dengan Kabupaten Berau, tiga hal itu yakni kekayaan alam, keberagaman masyarakat dan kuliner.
Dijelaskannya, kekayaan alam tidak hanya berupa hasil tambang, tetapi juga pariwisata dan sumber daya hayati yang melimpah. Keberagaman etnis dinilainya sebagai kekuatan sosial yang perlu dijaga, sedangkan kuliner, menurutnya, memiliki peluang bisnis yang menjanjikan jika dikelola dengan baik.
Meski demikian, Rijal menegaskan bahwa mengandalkan sumber daya alam saja bukanlah strategi yang aman untuk jangka panjang. Sumber daya manusia, terutama generasi muda, harus menjadi fokus utama pembangunan.
“Sumber daya alam itu bisa habis, namun sumber daya manusia itu tidak akan pernah habis,” jelasnya.
Sehingga ia menilai tantangan terbesar saat ini adalah membekali pemuda dengan keterampilan yang relevan, keberanian untuk berwirausaha, dan kemampuan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan digital.
βTidak ada kemandirian berpikir tanpa kemandirian ekonomi,β ujarnya, menekankan pentingnya penguasaan sektor ekonomi bagi generasi muda.
Ia juga menyoroti fenomena sebagian pemuda yang masih ragu memulai langkah dan cenderung menunggu dorongan dari orang lain. Menurut Rijal, situasi ini membutuhkan intervensi positif dari organisasi kepemudaan seperti KNPI, HIPMI, HMI, dan Organisasi kepemudaan lainnya.
Kata Rijal, Organisasi Pemuda seharusnya menjadi pembuat peta jalan dan memberi arahan yang jelas agar pemuda berani mengambil inisiatif. Dukungan ini akan lebih efektif jika terintegrasi dengan kebijakan pemerintah daerah yang secara nyata memberi ruang dan peluang kepada generasi muda.
βKalau pemudanya maju, daerahnya ikut maju. Pemerintah harus melibatkan mereka dalam kebijakan yang nyata,β tegasnya.
Membahas pelaksanaan Festival Pemuda Berau, Rijal memberikan apresiasi tinggi. Menurutnya, penyelenggaraan acara selama tujuh hari penuh dengan agenda yang padat adalah pencapaian yang luar biasa.
Ia melihat keterlibatan UMKM, penampilan seni, dan kegiatan Edukasi sebagai bukti nyata bahwa festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga berdampak pada perputaran ekonomi lokal.
βKegiatannya padat, melibatkan UMKM, dan menggerakkan ekonomi. KNPI Berau sudah memberi contoh yang baik bagaimana pemuda berperan dan berkontribusi,β pungkasnya.
Obrolan malam itu berakhir menjelang larut. Lampu-lampu di tepian Ahmad Yani terus menyala, sementara arus sungai mengalir tenang. Bagi Rijal, pertemuan singkat ini bukan sekadar agenda kunjungan, tetapi disebutnya kesempatan untuk menyampaikan pesan bahwa masa depan Berau ada di tangan pemudanya sendiri, selama mereka berani melangkah dan mandiri.
Indra/Rdk