BERAU, Global-satu.com β Langkah Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Berau yang mendorong perluasan area tanam kopi mendapat dukungan dari Anggota DPRD Berau dari Fraksi Partai Golkar, Sri Kumalasari atau yang akrab disapa Mala.
Mala menyebut bahwa kebijakan tersebut sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk memperkuat ekonomi berbasis komoditas unggulan lokal. Mala menilai, potensi kopi di Berau sangat besar dan bisa menjadi salah satu penopang ekonomi baru selain kelapa sawit. Namun, ia mengingatkan agar program perluasan tidak berhenti pada tahap penanaman semata.
βLangkah Disbun Berau sudah tepat, tapi harus diiringi dengan pembinaan berkelanjutan bagi petani. Jangan hanya tanam lalu dibiarkan tanpa pendampingan,β ujarnya, Jumat (24/10/2025).
Menurutnya, pembinaan dan dukungan teknis kepada petani menjadi kunci agar program ini berhasil. Ia mencontohkan, petani harus diberikan pelatihan tentang pemilihan bibit unggul, teknik budidaya yang tepat, serta cara pengendalian hama dan pengolahan pascapanen.
βKalau petani diberi bekal pengetahuan dan fasilitas, mereka bisa menghasilkan kopi dengan kualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar regional maupun nasional,β tambahnya.
Mala juga menyoroti pentingnya hilirisasi produk kopi lokal. Ia menilai, nilai ekonomi kopi akan meningkat tajam jika tidak hanya dijual dalam bentuk biji mentah, melainkan diolah menjadi produk bernilai tambah seperti bubuk kopi, kopi kemasan, hingga minuman siap saji.
βKita perlu dorong UMKM dan koperasi untuk masuk ke tahap pengolahan agar hasil panen kopi memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,β katanya.
Selain itu, Mala mendorong adanya sinergi antara Disbun, petani, dan sektor swasta. Ia menilai kerja sama dengan pihak ketiga bisa menjadi solusi untuk pembiayaan dan pemasaran produk.
βKalau ada kemitraan yang jelas, petani tidak akan kesulitan menjual hasil panennya. Pemerintah bisa berperan sebagai fasilitator yang menjembatani kepentingan semua pihak,β jelasnya.
Politikus Golkar ini juga menekankan perlunya perencanaan jangka panjang atau roadmap pengembangan kopi Berau. Menurutnya, arah pengembangan harus jelas, mulai dari target perluasan lahan, peningkatan produksi, hingga penguatan akses pasar.
βBerau punya peluang untuk menjadikan kopi sebagai identitas daerah, sama seperti daerah lain yang berhasil membangun citra lewat produk unggulan mereka,β tegasnya.
Menutup keterangannya, Mala berharap Disbun tidak hanya fokus pada angka luas tanam, tetapi juga memastikan bahwa petani kopi mendapatkan manfaat ekonomi yang nyata.
Indra/Rdk/Adv
.
.
.




