Berau, Global-satu.com β Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau terus menggenjot pencapaian target pemasangan 25.000 sambungan rumah (SR) air bersih sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021β2026. Target ambisius ini ditargetkan rampung pada akhir 2026 mendatang.
Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (AMLP) DPUPR Berau, Decty Toga Maduli, mengatakan pemasangan akan dimulai kembali secara bertahap mulai tahun depan. Namun sebelum masuk tahap pelaksanaan, pihaknya akan melakukan sinkronisasi data bersama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Batiwakkal.
βTarget kita memang 25 ribu SR sampai 2026. Sebagian sudah terealisasi, mungkin tinggal setengah lagi. Tahun depan kita targetkan bisa menambah sekitar 6 ribu sambungan rumah,β ujar Decty saat ditemui, Senin (12/5/2025).
Ia menjelaskan, koordinasi dengan Perumdam Batiwakkal sangat penting agar penentuan wilayah sasaran tidak tumpang tindih dan tepat sasaran. Terlebih, program dari DPUPR ini bersifat gratis karena menggunakan anggaran pemerintah.
βKami sinkronkan dulu datanya, karena ini kerja sama. Jangan sampai lokasinya dobel atau malah ada yang terlewat,β jelasnya.
Salah satu wilayah yang dinilai potensial untuk pengembangan jaringan sambungan rumah adalah Kecamatan Tanjung Redeb. Decty menyebut, di wilayah tersebut masih banyak warga yang belum mendapatkan akses air bersih dan masih mengantre untuk sambungan.
βMenurut saya, di wilayah ini masih banyak warga yang mengantre sambungan air bersih, sehingga menjadi prioritas dalam perencanaan,β ujarnya.
Berbeda dengan Perumdam Batiwakkal yang mengenakan biaya sambungan dan biaya anselit, program SR dari DPUPR bersifat hibah dan tidak dipungut biaya dari masyarakat.
βKalau Perumdam memang ada biaya sambungan dan biaya anselit. Tapi kalau dari DPUPR, karena ini program pemerintah, pemasangannya gratis,β tegasnya.
Meski demikian, Decty menegaskan tidak semua wilayah bisa langsung disambungkan. Faktor kesiapan jaringan pipa, ketersediaan sumber air, dan aspek teknis lainnya tetap menjadi pertimbangan utama dalam penentuan lokasi.
βProgram ini diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap air bersih yang layak, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini belum terlayani maksimal,β pungkasnya.
Indra/Rdk/Adv