banner 728x250.

DPUPR Berau Fokus Optimalkan Pengelolaan Sumber Daya Air untuk Irigasi dan Drainase

banner 728x250. banner 728x250.
Dilihat: 647 kali

Berau, Global-saty.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau terus mengintensifkan pengelolaan sumber daya air sebagai langkah strategis mendukung ketahanan pangan dan kenyamanan lingkungan permukiman. Fokus diarahkan pada dua aspek utama: irigasi untuk lahan pertanian dan drainase untuk pemukiman serta fasilitas umum.

Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Berau, Hendra Pranata, menyebut bahwa sektor pengairan memegang peran penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Ada dua pembagian di bidang saya. Kalau irigasi, kami fokuskan untuk mendukung lahan persawahan, sementara drainase untuk memastikan fasilitas umum dan pemukiman tidak mengalami genangan berlebih,” ujarnya, Minggu (23/2/2025).

Penanganan drainase, kata Hendra, menjadi prioritas di beberapa kampung, termasuk Kampung Tasuk. Wilayah ini dinilai krusial karena drainase yang ada sudah menopang fasilitas pendidikan seperti SD dan SMP. Meski begitu, keterbatasan teknis masih menjadi tantangan, terutama dalam pembangunan jembatan kecil di bawah lebar 6 meter.

β€œJembatan kecil sulit dibangun karena kendala teknis yang kompleks. Meski begitu, kami tetap berkomitmen melanjutkan pengelolaan sumber daya air di Tasuk untuk mendukung infrastruktur yang lebih baik,” jelasnya.

Sementara itu, Kampung Pulau Besing menghadapi persoalan drainase yang cukup serius. Kondisi tanah yang lunak membuat kawasan ini memerlukan sistem drainase yang kuat serta pembangunan turap untuk penguatan struktur wilayah.

β€œKami sudah mengamati kondisi tanah di Pulau Besing yang cenderung lunak. Ini membutuhkan perencanaan matang. Hal ini sudah kami perhatikan sejak awal pembangunan jembatan,” tambah Hendra.

Kemajuan juga dicapai di Kampung Batu-Batu, yang kini telah memiliki Detail Engineering Design (DED) sebagai acuan perencanaan pembangunan. Beberapa pekerjaan fisik telah dimulai secara bertahap.

β€œKampung Batu-Batu telah memiliki DED yang matang sebagai acuan perencanaan. Dengan dukungan ini, pembangunan fisik dapat dilakukan secara bertahap dan tepat sasaran,” jelasnya.

Hendra menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya air tidak hanya mendukung sektor pertanian, tetapi juga menjaga kualitas hidup warga di wilayah pemukiman. Ia berharap masyarakat turut serta menjaga dan mendukung program pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan pengendalian air di daerah masing-masing.

β€œDengan sinergi bersama masyarakat, kami optimistis pengelolaan sumber daya air ini dapat memberi dampak besar dan berkelanjutan,” pungkasnya.

 

Indra/Rdk/Adv