BERAU, Global-satu.com β Peredaran uang palsu (Upal) kembali marak di Kabupaten Berau. Temuan upal dilaporkan muncul di SPBU, pasar tradisional, swalayan hingga kafe. Kondisi ini membuat pelaku usaha dan masyarakat mulai resah.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Berau, Sutami, mendesak kepolisian bergerak cepat. Ia meminta dibentuk tim khusus untuk membongkar jaringan pelaku.
βIni bukan persoalan sepele. Polisi harus bentuk tim khusus agar pelakunya segera terungkap,β tegas Sutami, Sabtu (25/10/2025).
Ia menyebut, lambannya penanganan bisa memberi ruang bagi jaringan upal semakin berkembang. Apalagi, kualitas cetakan yang beredar disebut semakin sulit dibedakan oleh masyarakat.
βKalau tidak ditangani sistematis, ini bisa jadi ancaman ekonomi daerah. Pedagang kecil yang paling rentan,β ucapnya.
Sutami juga meminta pemerintah daerah dan lembaga keuangan ikut turun tangan. Edukasi ciri-ciri uang asli dinilai perlu dilakukan kepada masyarakat, terutama pelaku usaha yang kerap bertransaksi tunai.
Ia mengimbau pelaku ekonomi lebih waspada dan mulai menggunakan alat pendeteksi sederhana seperti lampu ultraviolet.
βKalau masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap uang yang beredar, efeknya panjang,β ujarnya.
Sutami berharap penegakan hukum bisa menyasar jaringan besar, bukan hanya pelaku lapangan.
Indra/Adv
.
.
.




