banner 728x250.

DPRD Dukung Bahasa Banua Masuk Mulok, Feri Kombong Ingatkan Pentingnya Kesiapan Guru dan Modul Ajar

banner 728x250. banner 728x250.
Dilihat: 1.105 kali

BERAU,Global-satu.com – Kebijakan Pemerintah Kabupaten Berau memasukkan Bahasa Banua sebagai mata pelajaran muatan lokal (Mulok) di sekolah mendapat sambutan positif dari kalangan legislatif. Anggota Komisi I DPRD Berau, Feri Kombong, menilai langkah tersebut sebagai upaya strategis menjaga identitas kedaerahan di tengah derasnya arus budaya luar.

Feri menilai generasi muda saat ini berada pada fase paling rentan kehilangan jati diri budaya akibat dominasi konten digital. Karena itu, pendidikan formal disebutnya menjadi ruang paling efektif untuk memastikan nilai-nilai lokal tetap diwariskan secara berkelanjutan.

“Penerapan Bahasa Banua sebagai muatan lokal adalah langkah maju. Ini memastikan anak-anak Berau mengenal, menggunakan, dan bangga terhadap bahasa daerahnya sejak dini,” ujarnya.

Namun ia mengingatkan, kebijakan ini tidak boleh berhenti sebagai seremoni. Pemerintah daerah diminta memastikan kesiapan teknis dan konseptual agar pembelajaran dapat berjalan optimal. Menurut Feri, modul ajar yang relevan dan menarik harus disiapkan sesuai perkembangan usia siswa, termasuk pelatihan guru agar memiliki kompetensi memadai dalam mengajar Bahasa Banua.

“Jangan sampai mata pelajarannya ada, tapi gurunya bingung mau mengajar apa. Buku panduan harus tersedia, guru juga harus dibekali,” tegasnya.

Feri menekankan bahwa bahasa daerah bukan sekadar alat komunikasi, tetapi pintu masuk untuk memahami sejarah, nilai, dan karakter masyarakat. Dengan pelaksanaan yang konsisten dan evaluasi rutin, ia optimistis program ini dapat memperkuat kepribadian “Urang Banua” yang santun dan berbudaya pada generasi muda Berau.

“Anak-anak tidak hanya belajar berbicara, tetapi memahami akar budaya mereka. Ini investasi jangka panjang untuk menjaga identitas daerah,” tutupnya.

Indra/adv