BERAU, Global-satu.com – Kasus dugaan keracunan makanan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia memantik perhatian serius DPRD Kabupaten Berau.
Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, meminta agar pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah mendapat pengawasan ketat, khususnya terkait aspek kesehatan dan keamanan pangan.
Dedy menegaskan bahwa pencegahan harus dilakukan sejak awal, karena makanan yang dikonsumsi siswa tidak boleh menimbulkan risiko kesehatan sekecil apa pun.
“Kami tidak ingin kasus di daerah lain terjadi di Berau. Keamanan pangan anak-anak harus menjadi prioritas,” ujarnya.
Untuk itu, ia mendorong Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan melakukan pemeriksaan berkala, mulai dari bahan baku, proses masak, hingga penyajian di sekolah. Kecerobohan kecil dalam pengolahan disebut dapat menimbulkan dampak serius bagi pelajar.
“Setiap tahapan harus terkontrol. Ini menyangkut masa depan generasi muda,” tegas Dedy.
Ia menambahkan bahwa standar kebersihan tinggi wajib diterapkan di dapur penyedia MBG. Mulai dari penggunaan bahan yang segar, penyimpanan yang tepat, hingga memastikan peralatan makan dicuci secara higienis. Karena tujuan utama MBG adalah menciptakan anak-anak yang sehat, kuat, dan bebas dari risiko penyakit akibat makanan.
“Jangan sampai program yang seharusnya memberi manfaat justru menjadi ancaman. Mutu dan kebersihan tidak boleh dinegosiasikan,” jelasnya.
Dedy memastikan DPRD Berau akan turun langsung memantau pelaksanaan program ini. Ia menilai pengawasan ketat akan meningkatkan kepercayaan orang tua sekaligus memastikan siswa menerima makanan yang layak dan bergizi setiap hari.
Dengan koordinasi yang baik antara sekolah, penyedia makanan, dan instansi teknis, ia optimistis MBG dapat berjalan aman dan sesuai harapan pemerintah daerah.
Indra/Adv
.
.
.




