SAMARINDA, Global-Satu – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, melakukan peninjauan ke SD Negeri 011 Samarinda Kota yang berada di Jalan Danau Maninjau untuk melihat kondisi langsung fisik sekolah pada Selasa (14/9/2024) sore.
Dalam kunjungannya, setelah Andi Harun melihat kondisi bangunan bertingkat dua bangunan kayu yang telah usang tersebut, Ia segera memberikan instruksi untuk bangunan kayu segera dibongkar dan digantikan dengan bangunan baru.
“Saya langsung memberikan arahan instruksi untuk segera dilakukan rehabilitasi pembongkaran dan pembangunan langsung. Nanti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda dan tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) akan berkoordinasi bersama konsultan untuk menyusun rencana, sehingga kita tahu berapa anggarannya,” jelasnya.
Wali Kota Samarinda menyampaikan ingin bangunan baru namun guna menjaga keserasian struktur bangunan baru dengan struktur bangunan lama. Sehingga Wali Kota meminta arsitektur untuk menggambar renovasi bangunan sekolah tersebut.
βAgar memiliki keserasian arsitektur, perlu digambar ulang. Saya minta ke PUPR, apakah ada gambar bangunan lama karena dulu dibangun oleh PUPR. Siapa tahu masih ada, supaya penyusunan gambar struktur sampai fasad nyambung. Harapannya dapat dibangun ditahun 2025,β ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 011, Siti Akhmaliah, menyampaikan apresiasi atas Wali Kota Samarinda, Andi Harun yang meninjau langsung untuk melihat kondisi sekolah.
βKondisi sekolah di sini sudah memprihatinkan. Bangunan kayu ini sudah berdiri sejak 1978, dan ada bangunan beton yang dibangun pada 1980-an. Total ada 18 rombongan belajar, namun bangunan kayu ini sangat mengkhawatirkan karena atapnya bocor,” bebernya.
βBangunan yang ada sudah pernah direhab pada 2005, selanjutnya tahun 2008, setelah itu, tidak ada renovasi lagi sampai sekarang,β sambungnya.
Diketahui, sebanyak empat kelas dari bangunan kayu menampung lebih dari 100 siswa. Selain bangunan, pihaknya juga meminta beberapa fasilitas sekolah lainnya untuk diperbaiki.
βItu kelas 3 dan 4, apalagi atapnya juga bocor dan sempat ada kejatuhan kayu dari lantai atas, untungnya saat kejadian tidak kena siswa, tidak ada aktivitas siswa didalam kelas, mereka sedang istirahat,β jelasnya.
Pihak sekolah berharap, agar bangunan sekolah segera dibangun agar lebih indah karena lokasi yang berada di tengah kota.
βKami juga meminta tadi perlunya perbaikan fasilitas lain seperti jalan dibelakang bangunan untuk jalur antar-jemput siswa, WC yang tidak representatif, serta pengecatan pintu-pintu yang sudah usang. Kursi-kursinya juga masih dari plastik. Kami sangat berharap perbaikan segera dilakukan,β pungkasnya.
(Alexa/Rdk)
.
.
.




