Berau, Global-satu.com β Meski beberapa orang yang mengaku berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sempat menyoroti keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jalan Pulau Derawan, yang disebut terkait dengan usaha salah satu anggota DPRD Berau, pihak SPPG Tepian Teratai memilih untuk tidak menanggapi polemik tersebut.
Alih-alih terbawa isu, SPPG yang berada dibawah naungan yayasan Al Mukaromah itu justru menunjukkan transparansi dan kualitas layanan melalui berbagai konten di akun TikTok resminya, @sppg.tepianteratai, yang melayani enam sekolah, termasuk dua Taman Kanak-Kanak (TK) diantaranya, dengan total 1.630 porsi setiap hari.
Dari pantauan media sosial, komentar warganet justru didominasi respons positif. Pujian datang dari menu makanan yang dinilai enak dan variatif, fasilitas transportasi operasional yang rapi dan memadai, hingga pelatihan yang diberikan kepada para pekerja dapur.
βMantap pokoknyaβ¦ menunya selalu best,β tulis salah satu akun.
Netizen lain menyebut mobil operasional SPPG βbagus dan rapiβ, bahkan ada yang menilai dapur tersebut memiliki fasilitas layaknya katering profesional.

Saat ditemui tim liputan, mitra SPPG Tepian Teratai, Dian Citra Pujaansari, yang akrab disapa Citra, mengaku lebih memilih fokus bekerja daripada menanggapi isu yang menyeret statusnya sebagai anak anggota DPRD Berau.
βYang penting adalah pelayanan dan kualitas makanan yang kami berikan kepada anak-anak,β ujarnya.
Citra, lulusan Pariwisata Universitas Brawijaya Malang, menjelaskan bahwa modal mendirikan dapur MBG berasal dari usaha yang ia jalankan bersama adiknya, Arzi. Keduanya sebelumnya mengembangkan Sky Resto dan layanan catering perusahaan di Berau. Berbekal pengalaman tersebut, mereka melihat peluang menjadi mitra dalam program Makan Bergizi Gratis.

βTapi saya tetap melanjutkan program ini karena merasa memiliki tujuan baik. Usaha ini harus benar-benar memperhatikan kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak,β tegasnya.
Sebagai generasi muda, Citra memanfaatkan media sosial sebagai sarana keterbukaan publik. Hampir seluruh proses produksi, mulai dari persiapan bahan, memasak, pengecekan gizi, pengemasan, hingga distribusi, didokumentasikan dan dipublikasikan dalam bentuk konten.
βKami hanya ingin transparan. Sosial media juga menjadi bentuk kontrol bagi kami. Jika ada yang mengeluhkan menu atau pelayanan, kami bisa segera melakukan evaluasi,β tambahnya.

Lebih lanjut, Citra menjelaskan bahwa di SPPG Tepian Teratai terdapat perwakilan yang mengawasi dan melakukan kontrol dari pihak BGN dengan status ASN, yakni ahli gizi, akuntan, dan kepala SPPG yang membawahi mitra. Proses pengawasan ahli gizi dilakukan oleh mereka. Perwakilan ini juga bertugas menentukan menu dan menghitung kebutuhan kalori yang harus disiapkan untuk anak-anak.
Selain itu, pekerja dapur rutin mengikuti pelatihan sanitasi, pengolahan makanan aman, dan manajemen dapur. Citra menilai pembinaan ini penting untuk memastikan standar pelayanan sesuai ketentuan MBG.
Citra menegaskan bahwa tujuan utama SPPG Tepian Teratai adalah memastikan anak-anak sekolah menerima makanan yang sehat, bersih, dan aman setiap hari.
βBagi kami, kepuasan anak-anak dan sekolah jauh lebih penting daripada menanggapi tudingan demi keuntungan. Selama kami bekerja sesuai aturan dan memberikan yang terbaik, itu sudah cukup,β pungkasnya.
Indra/Rdk
.
.
.




