banner 728x250.

Viral “Tepuk Sakinah”, Cara Baru KUA Ajak Calon Pengantin Belajar Nilai Keluarga

banner 728x250. banner 728x250.
Dilihat: 869 kali

JAKARTA, Global-satu.com – Media sosial tengah diramaikan dengan fenomena “Tepuk Sakinah”, sebuah yel-yel edukatif yang kini menjadi bagian dari kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) di sejumlah Kantor Urusan Agama (KUA).

Lewat irama sederhana dan gerakan tepuk tangan yang ceria, peserta diajak mengenal lebih dekat makna membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Tren ini banyak diunggah di TikTok dan Instagram oleh para calon pengantin yang mengikuti program tersebut.

Menurut keterangan Kementerian Agama, Tepuk Sakinah bukan merupakan syarat atau kewajiban dalam bimbingan pra-nikah. Sebaliknya, ini hanya menjadi sarana penyegaran agar suasana pelatihan lebih hangat dan peserta mudah memahami nilai-nilai penting dalam kehidupan rumah tangga.

Isi yel-yel tersebut mengandung lima pesan utama yang menjadi fondasi keluarga: hidup berpasangan, menjaga komitmen, saling berbuat baik, bermusyawarah dalam mengambil keputusan, serta memberikan rasa nyaman satu sama lain.

“Pesan yang ingin disampaikan sederhana, tapi bermakna. Bahwa pernikahan bukan hanya soal cinta, tapi juga tentang kerja sama dan keikhlasan,” ujar seorang pembimbing Bimwin di Jakarta Selatan.

Sementara itu, banyak warganet menilai metode ini sebagai langkah kreatif dari KUA dalam memperbarui cara penyampaian materi. Salah satu calon pengantin yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku lebih antusias karena pendekatan yang ringan dan mudah diingat.

“Biasanya materi Bimwin terasa berat, tapi dengan Tepuk Sakinah suasananya jadi cair. Kami tetap belajar, tapi lebih santai,” katanya.

Meski begitu, sejumlah pihak berharap tren ini tidak hanya menjadi hiburan semata. Nilai yang terkandung di dalamnya perlu terus ditekankan agar calon pasangan memahami tanggung jawab besar dalam membangun rumah tangga.

Dengan viralnya “Tepuk Sakinah”, pemerintah dinilai berhasil mengubah pendekatan edukasi perkawinan menjadi lebih dekat dengan generasi muda. Cara kreatif ini diharapkan bisa memperkuat kesadaran calon pengantin akan pentingnya membangun keluarga yang harmonis dan tangguh sejak awal pernikahan.

Rdk.