banner 728x250.

Program MBG di Berau Disorot Subroto, Anak Kenyang, Nelayan dan Petani Lokal Tak Kebagian Rezeki

banner 728x250. banner 728x250.
Dilihat: 877 kali

Berau, Global-satu.com – Anggota DPRD Berau dari daerah pemilihan (Dapil) pesisir, Subroto, menyoroti pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Berau yang dinilainya belum berpihak pada potensi lokal. Ia menilai, di tengah melimpahnya hasil bumi dan laut di wilayah pesisir, justru bahan pangan untuk program tersebut banyak didatangkan dari luar daerah.

Subroto menyebut, situasi tersebut menjadi ironi bagi masyarakat pesisir yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan. Padahal, menurutnya, program MBG semestinya dapat membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku pangan lokal agar ikut berkontribusi dalam rantai pasok.

β€œSaya menerima banyak masukan dari masyarakat di daerah pesisir. Mereka heran, kenapa hasil tangkapan ikan mereka tidak digunakan, sementara bahan pangan dari luar malah masuk ke Berau untuk program ini,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Politisi yang dikenal vokal memperjuangkan kepentingan masayarakat pesisir ini menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu lebih serius mengutamakan produk lokal dalam penyediaan bahan pangan MBG. Dengan begitu, dampak ekonomi dari program tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Berau, khususnya di wilayah pesisir yang selama ini menjadi lumbung hasil laut dan pertanian.

Berdasarkan data Dinas Pangan Berau, produksi ikan tongkol di kabupaten ini mencapai 89,95 persen dari total kebutuhan konsumsi, namun belum dimanfaatkan dalam pelaksanaan MBG. Komoditas unggulan lain seperti jagung dan sayuran lokal pun masih kalah bersaing dengan pasokan luar daerah.

Subroto menilai, jika hal ini terus dibiarkan, maka semangat kemandirian pangan yang digaungkan pemerintah hanya akan menjadi slogan tanpa makna nyata bagi masyarakat lokal.

β€œJangan sampai program yang niatnya baik justru melemahkan ekonomi masyarakat pesisir. Pemerintah harus berani ubah pola pengadaan agar pelaku lokal tidak tersisih,” tegasnya.

Ia pun mendorong Pemkab Berau untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme distribusi dan pengadaan bahan pangan program MBG. Menurutnya, dengan melibatkan koperasi, kelompok tani, dan nelayan setempat, program tersebut bisa menjadi langkah nyata memperkuat ekonomi daerah sekaligus menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.

β€œBerau punya potensi besar. Sekarang tinggal kemauan pemerintah untuk memberdayakan masyarakatnya sendiri,” pungkas Subroto.

 

Indra/Rdk, Global-satu.com