banner 728x250.

Lahan Maratua Marak Dijual Online, DPRD dan Disbudpar Berau Peringatkan Ini

banner 728x250. banner 728x250.
πŸ“ Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 31 hektare lahan di destinasi unggulan Kabupaten Berau ini dipasarkan, sebagian besar melalui platform daring. Kondisi ini memicu kekhawatiran pemerintah daerah dan DPRD, atas potensi hilangnya hak kelola masyarakat lokal dan bergesernya peran warga menjadi sekadar penonton di kampung halamannya sendiri.
Dilihat: 1.328 kali

BERAU, Global-satu.com – Pulau Maratua salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Berau, kini menghadapi fenomena penjualan tanah yang semakin masif.

Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 31 hektare tanah di pulau ini akan dijual dan telah dipasarkan melalui platform online, salah satunya yakni di rumah123.com.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir mengatakan, seharusnya masyarakat tidak menjual lahan mereka, namun bekerjasama dengan investor.

“Kalau dijual, itu malah rugi. Lebih baik kerjasama dengan investor,” ucapnya, Sabtu (21/06/2025).

Foto : Tampak lahan di Maratua dijual online pada platform Daring. FOTO : Screenshoot Layar pada web rumah123.com

Dirinya juga menjelaskan dengan dijualnya lahan tersebut akan berdampak ke masyarakat, yang pada akhirnya masyarakat tersisih dan menjadi penonton di kampung sendiri.

“Saya berharap tanah atau lahan yang dimiliki warga disana itu tidak jual, karena ini dampaknya akan sangat merugikan,” katanya.

Senada dengan itu, Anggota DPRD Berau, Sutami, menyebut, kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama agar tidak berdampak pada keberadaan masyarakat di kampung halamannya sendiri.

β€œKami di DPRD Berau meminta warga maratua untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum menjual lahan warisan mereka. Jangan sampai keputusan itu justru merugikan mereka ke depannya,” kata Sutami, Sabtu (21/06/2025).

Foto : Sutami, Anggota DPRD Kabupaten Berau, Komisi II.

Sutami menambahkan, tanah yang berada di kawasan strategis pariwisata sebaiknya dikelola secara bijak. Menurutnya, pola kerja sama dengan investor dapat menjadi salah satu solusi agar lahan tetap memberikan manfaat jangka panjang bagi warga.

Ia juga meminta pemerintah daerah lebih aktif melakukan pendampingan kepada masyarakat.

β€œSosialisasi dan pendampingan harus dilakukan agar warga paham nilai strategis lahan mereka, serta peluang kerja sama yang ada,” ujarnya.

 

Indra/Rdk/Adv