banner 728x250.

Tradisi Manutung Jukut Berau Terancam Batal, DPRD Dorong Peran Perusahaan dan Mitigasi Efisiensi Anggaran

banner 728x250. banner 728x250.
Dilihat: 902 kali

BERAU, Global-satu.com – Penyelenggaraan Manutung Jukut atau pesta bakar ikan yang menjadi tradisi tahunan masyarakat Berau terancam batal digelar pada tahun 2025. Ancaman ini muncul akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat yang berdampak pada pengurangan alokasi belanja daerah.

Menanggapi situasi tersebut, Wakil Ketua I DPRD Berau, Subroto, menyarankan agar pelaksanaan Manutung Jukut tidak sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ia mendorong keterlibatan pihak ketiga, khususnya perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Berau, untuk berkontribusi dalam mendukung kelangsungan acara budaya tersebut.

β€œSaya rasa ini usulan yang bagus, mengingat banyak perusahaan bonafit di daerah kita ini,” ujar Subroto kepada wartawan. Senin (14/04/2025).

Politisi Partai Golkar ini menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam membangun komunikasi dan menjalin kemitraan dengan dunia usaha sebagai bentuk kolaborasi untuk melestarikan budaya lokal.

β€œTapi tergantung pemerintah daerah sendiri untuk melobi dan menggandeng perusahaan-perusahaan tersebut,” tambahnya.

Subroto juga menegaskan bahwa DPRD Berau menghormati imbauan pemerintah pusat terkait penghematan belanja daerah. Namun, ia menilai penyelenggaraan acara budaya tanpa menggunakan dana APBD justru merupakan langkah yang lebih bijak dan efisien.

β€œTentu kita juga hargai edaran pemerintah pusat terkait efisiensi. Jika bisa dilaksanakan tanpa menggunakan APBD, kan malah lebih baik,” tegasnya.

Manutung Jukut sendiri merupakan salah satu agenda budaya penting yang menjadi bagian dari identitas masyarakat Berau. Karena itu, Subroto berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret mencari solusi alternatif agar tradisi ini tetap lestari, terutama melalui dukungan dari dunia usaha.

β€œIni bukan sekadar acara, tapi bagian dari jati diri kita yang harus terus dijaga,” pungkasnya. (Indra/ADV)