BERAU, Global-Satu.Com– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Berau sukses menggelar debat publik terakhir untuk dua pasangan calon (paslon) yang bersaing merebut kursi nomor satu di Kabupaten Berau. Debat tersebur berlangsung pada Sabtu malam, (16/11/2024) di Jakarta dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube KPU Berau serta Kompas TV.
Debat publik yang mempertemukan pasangan calon Madri Pani-Agus Wahyudi (MP-AW) dan Sri Juniarsih Mas-Gamalis (Sragam) mengangkat tiga tema utama: lingkungan, ekonomi, dan infrastruktur. Kegiatan ini diawali dengan pemaparan visi dan misi dari kedua paslon, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari panelis.
Pada sesi kedua, pertanyaan dari panelis untuk paslon nomor urut 1, Madri Pani-Agus Wahyudi, menyoroti strategi untuk meningkatkan sektor UMKM dan ekonomi kreatif di Berau. Madri Pani menegaskan pentingnya pemberian bantuan permodalan kepada sekitar 14 ribu pelaku UMKM di Kabupaten Berau.
“Kami akan menyediakan informasi terpadu melalui konsultasi gratis untuk para pelaku UMKM,” ucap Madri.
Ia juga memperkenalkan rencana pengembangan aplikasi berbasis teknologi bernama Berau Kita, yang bertujuan mempermudah pelaku UMKM dalam mendapatkan akses pasar dan informasi penting.
Selain membahas UMKM, Madri Pani menyoroti tantangan di sektor pariwisata. Ia mengungkapkan adanya kendala berupa banyaknya wisatawan yang menggunakan transportasi dari luar daerah, yang berimbas pada potensi pendapatan lokal Berau.
“Kami akan membentuk sistem satu pintu untuk mengakomodasi seluruh transportasi wisata, sehingga dapat memaksimalkan kontribusi wisatawan terhadap perekonomian lokal,” tambahnya.
Sementara, dalam debat kandidat calon kepala daerah, calon Wakil Bupati Berau nomor urut 1, Agus Wahyudi, menyampaikan pandangannya terkait isu infrastruktur dan potensi peningkatan pendapatan daerah melalui pariwisata. Ia menekankan pentingnya pemerataan pembangunan infrastruktur, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang hingga kini masih belum terjangkau fasilitas dasar seperti air bersih dan listrik.
Agus Wahyudi mengungkapkan, pasangan calon nomor urut 1 membawa program pembangunan infrastruktur yang berkeadilan, tidak hanya terfokus pada pembangunan jalan.
“Kita harus memperhatikan daerah-daerah yang belum tersentuh infrastruktur air dan listrik. Meski banyak yang bilang bahwa listrik adalah kewenangan pusat, jika kami terpilih, kami akan membangun sistem kelistrikan berbasis desa, termasuk memanfaatkan tenaga surya untuk wilayah yang tidak terjangkau oleh PLN,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa terdapat 25 wilayah terpencil di Berau yang masih menghadapi permasalahan akses air dan listrik. Program pasangan ini, jika terpilih, akan menjadikan pembangunan infrastruktur tersebut sebagai prioritas utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah tersebut.
Selain infrastruktur, Agus juga menyoroti potensi pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Ia mengkritisi bahwa selama ini kontribusi sektor pariwisata terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dianggap belum maksimal.
“Pendapatan daerah dari pariwisata sejauh ini hanya berasal dari perangkat pendukung, seperti restoran dan fasilitas lainnya, bukan dari sektor pariwisata itu sendiri,” ujarnya.
Agus Wahyudi menegaskan, pasangan calon nomor urut 1 memiliki visi untuk mengoptimalkan sektor pariwisata agar menjadi sumber pendapatan langsung bagi daerah. Hal ini, menurutnya, bisa dilakukan dengan pengelolaan yang lebih terintegrasi dan inovatif, termasuk pengembangan potensi wisata di wilayah terpencil yang selama ini belum banyak tersentuh.
Debat tersebut menjadi ajang bagi Agus Wahyudi dan pasangan calon nomor urut 1 untuk memaparkan komitmen mereka dalam membangun Berau yang lebih merata dan berkeadilan, khususnya untuk masyarakat di wilayah terpencil.
Nada/Rdk