.
.
.Menurutnya, penguji dari pusat akan dipasangkan dengan penguji dari Kanwil Kemenkumham Babel, yaitu Kakanwil dan para Kepala Divisi (Pejabat Eselon II).
“Pasangan penguji ini ditentukan dengan cara diundi di depan para peserta agar akuntabel dan transparan, sekaligus untuk menghindari benturan kepentingan,” kata Itun.
Adapun penguji dari pusat, diantaranya Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin) Hermansyah Siregar, Direktur Kerjasama HAM Hajerati, Kabag TU Marsono dan Kasubdit Kerjasama Ditjen PAS Sigit Budiyanto.
Sementara Kapusdatin Hermansyah Siregar berpesan kepada seluruh peserta agar tetap semangat, terus berdoa, serta yakin dan percaya pada kemampuan diri sendiri.
Prosesi awal tes ini yang dimulai dari mengisi absensi, pemeriksaan fisik oleh tenaga kesehatan bilamana terdapat tato maupun tindik di telinga, selanjutnya peserta akan diwawancara oleh penguji dari pusat dan daerah selama 15 menit.
Dalam tahap wawancara, peserta diperbolehkan untuk menunjukkan sertifikat, maupun keterampilan yang dimiliki oleh peserta kepada para penguji.
“Harapan kami agar proses SKB WPFK ini dapat berjalan dengan lancar dan tanpa gangguan sampai dengan selesainya tes,” kata Hermansyah. (Bmg)
